Kamis, 01 Agustus 2013

SEJARAH UNLAM

 Universitas Lambung Mangkurat adalah Universitas tertua di Kalimantan. Universitas ini berdiri pada tanggal 21 September 1958, namun baru bisa diresmikan pada tanggal 1 November 1960 dan berdiri sampai dengan sekarang. Lokasi kampus sempat berpindah-pindah tempat, sekarang kampus utama berada di Banjarmasin. Dikarenakan lokasi di Banjarmasin tidak memungkinkan lagi untuk didirikan beberapa fakultas, maka di didirikan pula beberapa Fakultas lain tersebut di Banjarbaru. Namun Rektorat tetap berada di Banjarmasin. Rektor Universitas Lambung Mangkurat pada periode tahun 2010 - 2014 adalah Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ruslan, M.S. 

Nama universitas ini diambil dari nama Lambung Mangkurat, seorang patih Kerajaan Negara Dipa yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan.

Berdirinya Universitas Lambung Mangkurat yang biasa disingkat Unlam berawal dari yayasan Akademi Perniagaan Kalimantan dengan Akte Notaris Nomor 24 tanggal 21 September 1956. "Akademi Perniagaan Kalimantan" (APK) yang kemudian didirikan atas prakarsa Milono selaku Gubernur Kalimantan pada tahun 1957, APK sendiri didirikan dengan tujuan ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan dan menyebarkan luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang berkemampuan akademik dan profesional, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa terutama di daerah Kalimantan[2].

Selanjutnya atas inisiatif dan prakarsa dari para tokoh masyarakat serta pejuang kemerdekaan Republik Indonesia di Kalimantan Selatan yang pada tanggal 3 Maret - 10 Maret 1957 mengadakan reuni Kesatuan Tentara Nasional Indonesia Divisi Lambung Mangkurat di desa Niih, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Reuni ini bertujuan untuk memperingati Proklamasi Gubernur Militer ALRI Divisi IV Kalimantan, sekaligus membicarakan pembangunan daerah Kalimantan. Salah satu hasil dari pertemuan tersebut adalah terbentuknya Dewan Lambung Mangkurat yang di antara beberapa rencana kerjanya mendirikan sebuah perguruan tinggi di Kalimantan dengan nama Universitas Lambung Mangkurat[3].



Sebagai realisasi dari rencana Dewan Lambung Mangkurat tersebut, pada pertengahan tahun 1958 dibentuklah Panitia Persiapan Pembentukan Universitas Lambung Mangkurat. Dan pada tanggal 21 September 1958, Panitia dapat meresmikan berdirinya Universitas Lambung Mangkurat (dulu disingkat ULM, sekarang disingkat Unlam) dengan Presiden Universitas (sekarang, rektor) adalah Letkol. H. Hasan Basry, Wakil Presiden adalah Abdul Wabab Syahranie, dan Sekretaris Drs. Aspul Anwar. Pada mula berdirinya Universitas Lambung Mangkurat masih berstatus swasta dibawah naungan Yayasan Pendidikan Lambung Mangkurat yang pada waktu itu diketuai oleh H. Maksid (Mantan Gubernur KDH Kalimantan Selatan). Awalnya Universitas Lambung Mangkurat hanya terdiri atas Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik, Fakultas Islamologi, serta Kursus-kursus B I dan B II. Dengan terbentuknya Universitas Lambung Mangkurat, maka tugas Panitia yang dibentuk oleh Dewan Lambung Mangkurat sudah berakhir dan selanjutnya diserahterimakan kepada Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat yang didirikan dengan Akte Notaris Nomor 57 tanggal 12 Februari 1959. Serah terima ini diketahui oleh H. Maksid (Kepala Daswati I Kalimantan Selatan).

Setelah berjalan kurang lebih 2 tahun, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor : 41 tahun 1960 tertanggal 29 Oktober 1960, meresmikan Unlam sebagai Universitas Negeri pada tanggal 1 November 1960 yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (dulu, sekarang bernama Kementerian Pendidikan Dan Kebudayan. Pada saat peresmian itu Universitas Lambung Mangkurat memiliki 4 fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik (dulu, sekarang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas Pertanian. Fakultas Pertanian itu sendiri baru berdiri pada tanggal 3 Oktober 1961 di Banjarbaru. Fakultas Pertanian sendiri berdiri berkat kerjasama antara Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat dan Pimpinan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia di Bogor. Sedangkan Fakultas Islamologi diserahkan kepada Fakultas Syariah IAIN Yogyakarta pada tanggal 15 Januari 1961, yang membuka cabang di Banjarmasin. Pada perkembangannya Fakultas Syariah IAIN Yogyakarta berubah menjadi IAIN Antasari. Kursus-kursus B I dan B II sendiri, melalui pertimbangan oleh Kepala Perwakilan Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Kalimantan Selatan pada waktu itu kepada Presiden Unlam (sekarang Rektor Unlam) pada tanggal 4 November 1961 ditingkatkan menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Meski Universitas Lambung Mangkurat sudah ditingkatkan statusnya menjadi Universitas negeri, pembiayaan untuk penyelenggaraan perkuliahan dan administrasinya tetap didanai oleh Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat. Dengan bantuan tersebut banyak didatangkan dosen-dosen dari Surabaya dan Yogyakarta. Selain itu, Yayasan juga membangun gedung baru pada tahun 1960 yang berlokasi di Banjarbaru. Rencananya bangunan tersebut ditempati oleh Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik, dan Fakultas Pertanian. Namun hanya Fakultas Pertanian yang menempati gedung baru tersebut, sedangkan Fakultas yang lain menyelenggarakan perkuliahan di gedung lama di Banjarmasin.

Pada tahun 1964 dibentuk fakultas baru, yaitu Fakultas Kehutanan dan Fakultas Perikanan yang berlokasi di Banjarbaru. Sedangkan baru pada tahun 1965 dibentuklah Fakultas Teknik di lokasi yang sama.

Sampai pada tahun 1965, Unlam didanai oleh Yayasan. Dan sampai pada tahun ini pula tenaga pengajar yang diterbangkan. Setelah tahun 1965 Yayasan tidak lagi mendanai Unlam, dikarenakan mengalami masalah keuangan. Kemudian Unlam diambil alih oleh Pemerintah Daerah Tingkat I.


Secara implisit oleh para pendirinya, Unlam dicita-citakan menjadi faktor penggerak pembangunan (agent of development) di kawasan Kalimantan, baik dari konsepsi/wawasan pembangunan maupun penyedia sumber daya manusia. Dengan Cita-cita tersebut maka Universitas Lambung Mangkurat tidak terpisahkan dari hasrat masyarakat Kalimantan untuk pembangunan Pulau Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia, agar segala potensi yang di miliki pulau ini dapat menjadi sumber kemakmuran bangsa. Berdasar hal tersebutlah maka Unlam dapat dikatakan sebagai "Universitas Perjuangan".

http://id.wikipedia.org

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Mempertanyakan hilangnya nama mantan Gubernur Pertama Kalsel, dlm sejarah berdirinya Universitas Lambung Mangkurat, yg pada saat itu beliau sebagai ketua dewan kurator pendirian kampus yg kt banggakan ini ...

    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT (SEJARAH PENDIRIAN)
    Juli 26, 2011
    Reuni kesatuan TNI Divisi Lambung Mangkurat tanggal 3-10 Maret 1957 di Kandangan (Hulu Sungai Selatan) yang mempelopori perjuangan kemerdekaan di Kalimantan, telah membentuk Dewan Lambung Mangkurat dengan rencana kerja yang dititikberatkan kepada pembangunan daerah Kalimantan sebagai sumbangan lansung untuk pencapaian tujuan Negara dan bangsa Indonesia. Salah satu diantaranya ialah mendirikan sebuah almamater yang diberi nama Universitas Lambung Mangkurat.
    Pada pertengahan tahun 1958 telah dikonkritkan persiapan kearah pembentukan Universitas tersebut, dengan membentuk:
    Paniti Persiapan Pembentuk Universitas Lambung Mangkurat diketuai oleh Let.Kol. H. Hassan Basry (waktu itu Kom. Kodam Kalimantan Selatan/Ketua Dewan Lambung Mangkurat), dengan tugas menyiapkan segala sesuatu yang bersangkut paut dengan universitas yang dimaksud. Panitia ini dibubarkan sesudah tanggal 21 September 1958, yaitu sesudah Universitas Lambung Mangkurat diresmikan pendiriannya. Sesudah tanggal 21 September 1958, yaitu sesudah Universitas Lambung Mangkurat diresmikan pendiriannya. Sesudah tanggal 21 September 1958 tugas panitia tersebut diserahkan kepada jajaran Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat, yang diketua oleh H. Maksid (kepala Daswati I Kalimantan Selatan). Yayasan ini didirikan dengan akte notaris di Surabaya tanggal 2 pebruari tanggal 1959 No. 57.
    Dewan Kurator Universitas Lambung Mangkurat, yang mula-mula diketuai oleh Sarkawi, Gubernur Kalimantan Selatan dengan sekretarisnya H. Abdurrahman Ismail M.A. Selanjutnya diadakan perubahan-perubahan seperlunya, sesuai dengan keadaan.
    Pimpinan Universtas Lambung Mangkurat, yang terdiri dari:
    Presiden : Let. Kol. H. Hasan Basry
    Wk. Presiden : Majoor A.W. Sjahranie.
    Sekretaris : Drs. Aspul Anwar.
    Pembentukan panitia yang diatas didahului dengan sebuah pernyataan yang berbunyi sebagai berikut:
    Pernyataan:
    Mengingat kemajuan pendidikan dewasa ini khususnya di Kalimantn dan hasrat untuk menyalurkannya kearah yang sebaik-baik dan secepat-cepatnya, maka sangatlah diperlukan mendirikan sebuah Universitas.
    Sesuai dengan cita-cita, jiwa dan kepribadian masyakat didaerah ini, maka Universitastersebut diberi nama “Universitas Lambung Mangkurat”, berkedudukan untuk pertama kali di Banjarmasin.
    Untuk pertama kali Universitas tersebut terdr dari 4 (empat) fakultas, yaitu:
    Fakultas Hukum
    Fakultas Ekonomi
    Fakultas Sosial dan politik
    Islamolog
    Dalam perjalanan selanjutnya Universitas tersebut menghajatkan pengasuh dan penyelenggaraan kelancaranan dan kerapihan, yang mana sangat dibutuhkan kerja sama dan bantuan oleh masyarakat Kalimantan khususnya.
    Oleh karena itu sangatlah diperlukan membentuk sebuah badan badan yang mengadakan persiapan-persiapan kearah yang disebutkan diatas sampai pada saat dimana Universitas tersebut dapat berjalan dengan perlengkapan sendiri. Pada saat itu badan yang dimaksud yang dimaksud dinyatakan bubar.
    Badan yang dimaksud diberi ama Panitia Persiapan Pembentukan Universitas Lambung Mangkurat, berkedudukan untuk pertama kali di Banjarmasin dan susunannya adalah sebagai yang tersebut dalam lampiran ini.
    Banjarmasin, 1 September 1959
    Panitia Persiapan Pembentukan
    Universitas Lambung Mangkurat
    Ketua I, Sekretaris I,
    ttd. ttd.
    Sarkawi Drs. Aspul Anwar

    BalasHapus